Minggu, 19 Januari 2014

Someone That I Miss the Most

   Dari judul yang saya tulis, pasti para pembaca mengira ini tentang kisah cinta picisan. Tapi kenyataannya bukan. Ini tentang seseorang yang sangat saya hargai, saya hormati, saya sayangi dan saya rindukan. Ayah.... 5 tahun sudah setelah kepergian beliau yang begitu mendadak. Kepergian yang tidak pernah saya duga akan datang secepat itu,, kepergian yang tidak saya inginkan.
   29 Desember 2008, mungkin bisa dibilang hari terkelam dalam hidup saya. Hari dimana saya ingin melupakan apa yang terjadi. Hari dimana saya ingin berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi.... tapi sayangnya saya tidak bisa lari dari kenyataan. Tidak bisa lari dari kenyataan yang Allah sudahdi tetapkan.
  Ayah dipanggil yang Kuasa, meninggalkan Mama, saya dan dua adik tercinta. Tanpa peringatan, tanpa kata-kata, tanpa salam perpisahan. Hanya dua kalimat syahadat terucap dari mulutnya yang dituntun oleh Mama. Ayah tidak sakit, Dokter pun berkata begitu. Mungkin memang sudah jalannya, Ayah merupakan pribadi yang baik jadi Allah memanggilnya lebih cepat.
  Ada banyak hal yang saya sesali, salah satunya adalah saya belum pernah membahagiakannya. Saya merasa tidak ada yang pernah saya lakukan untuknya. Tapi ketika saya berpikir lagi tentang hal itu, kata-kata Ayah yang saya ingat "Belajar sungguh-sungguh, buat semua bangga". Dari kata-kata Ayah itu, saya tahu bagaimana cara membahagiakannya meskipun ia tidak bisa melihatnya lagi, yaitu... belajar sungguh-sungguh.
   Tapi belakangan ini, ketika saya sedang berusaha membahagiakannya ada hal yag sering terlupakan yaitu... Ayah sendiri. Ingatan tentang pribadi Ayah, ingatan tentang senyum Ayah, ingatan tentang suara Ayah. Saya tahu hal ini akan terjadi, amat tahu. Tapi saya tidak mau ingatanku tergerus oleh waktu, adakah cara untuk menghentikan itu semua? Agar saya tidak melupakan sosok Ayah.
   Terakhir, untuk Ayah tercinta.....
Hai Ayah, how are you? I am doing good here. Now, I am on my way to reach my star as you wish. Maybe, I can't promise you a lot. But one thing that you must know is I will always be a good daughter for you, always make you proud of me and I will always love you. Forever and always 
  

2 komentar:

Unknown mengatakan...

semangat muti :D gue juga udah pernah ngerasain ditinggalin(selamanya) sama orang kita sayang. Gua yakin dia pasti bangga punya anak yang pinter, cantik dan sholeha kaya lu. jaga mama dan ade2 muti ya. keluarga adalah yang paling utama apa lagi orang tua. buat mereka bangga. Semoga keluarga muti dan muti selalu dalam rahmat dan lindungan ALLAH SWT.
SEMANGAT !!!

Unknown mengatakan...

@Muhammad chaerul amri, iya terima kasih ya! Amri juga semoga selalu dalam lindungan Allah dan selalu semagat!! Cheers ^^