Senin, 28 Oktober 2013

MARMUT MERAH JAMBU



Marmut Merah Jambu merupakkan karya ke-5 dari seorang penulis buku , stan-up comedian dan blogger ternama Raditya Dika. Raditya Dika adalah seorang penulis dan juga blogger yang telah terkenal dengan buku – bukunya yang bertema komedi. Buku-buku sebelumnya yaitu Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankaskus dan Babi Ngesot. Yang paling terkenal adalah buku pertamanya yang berjudul Kambing Jantan yang telah dikomikkan dan difilmkan.Pada tanggal 1 Juni 2010 Bang Dika meluncurkan buku kelima-nya yang berjudul Marmut Merah Jambu.Dibuku ke-5nya ini Bang Dika tetap mempertahankan gaya berceritanya yang lucu dan menggunakan bahasa yang informal sehingga para pembaca setianya yang kebanyakan remaja ini dapat menikmati karyanya tanpa merasa risau dengan bahasa yang terlalu kaku.
Dibuku ke-5nya ini Bang Dika banyak menceritakan kehidupan percintaannya dari zama SD hingga menjadi penulis buku serta stan-up comedian ternama seperti sekarang ini. Dibuku ini Bang Dika juga menceritakan pengalamannya dalam menggarap buku pertamanya yang berjudul Kambing Jantan untuk dijadikan film. Dibuku ini juga Bang Dika menceritakan tentang keluarganya, dimulai dari adik perempuan pertamanya yang bernama Yuditha lalu adik kembarnya yang bernama Ingga dan Anggi dan tidak ketinggalan adik bungsunya yang bernama Edgar plus kucing kesayangan keluarga mereka yang bernama Alfa yang mengambil bagian penting dari buku ini karena Bang Dika menuliskan satu bab khusus yang menceritakan semua hal dari sudut pandang Alfa si kucing.
Bang Dika memulai buku ini dengan berusaha memahami apa itu cinta melalui introspeksi ke dalam pengalaman – pengalaman Bang Dika sendiri. Alih – alih seperti belalang, Dika merasa seperti seekor marmut merah jambu yang terus – menerus jatuh cinta, loncat dari satu hubungan ke hubungan yang lainnya, mencoba terus berlari di dalam roda bernama cinta, seolah – olah maju, tapi tidak, karena sebenarnya jalan di tempat. Seperti marmut yang tidak tau kapan harus berhenti berlari di roda yang berputar.
Dibuku ini ada bagian dari Bang Dika tentang pemikirannya terhadap keluarga yang awalnya dia kira cuek dan tidak peduli terhadapnya tepi ternyata sangat menyayanginya. Bang Dika juga mengkritik tentang film-film dan band Indonesia masa kini yang dianggap terlalau melancong jauh dari arti seni yang seharusnya.

Keunggulan buku ini adalah :
  • Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari dan itu mudah dipahami, karena sebagian besar pembacanya adalah anak remaja.
  • Alurnya mudah dimengerti.
  • Cover depannya memiliki warna yang terang dan cerah.
  • Kertas yang digunakan mempunyai kualitas yang bagus.

Kekurangan buku ini adalah :
  • Ada beberapa kalimat yang tidak lengkap atau hilang pada beberapa bab.
  • Ada paragraf yang tidak selesai, sehingga membuat pembaca agak bingung dengan apa yang sedang dibaca.



Tidak ada komentar: